Rabu, 14 Mei 2014

"Teruntuk Kasihku"


Terimakasih atas cinta yang selama ini kau curahkan, yang kau teteskan dalam gersang hatiku selama ini. Terimakasih atas kerinduan yang kau sematkan di hatiku sehingga penantianku semakin tak terkira. Terimakasih atas senyum yang selalu kau ajarkan sehingga hidupku semakin berwarna,
aku berterimakasih atas segala hal yang telah kau berikan.
.kasih, aku ingin selalu bersamamu, mencintai apa adanya dirimu dengan segala kelebihan dan kekuranganmu. Aku ingin kau menjadi yang terakhir bagiku meski bukan yang pertama. Dalam merangkai kasih dalam takdir cinta yang Tuhan tulis untuk kita. Aku ingin kau menjadi utusan tuhan yang mengajariku berbagai hal dalam kehidupan. Aku tak ingin kau pergi, sungguh tak ingin kau pergi.

Kasih, jika esok kita masih diijinkan bersama, maukah kau berjanji untuk selalu setia menemaniku? Untuk tetap menjadi dirimu yang selalu aku rindu? Untuk tetap sederhana dalam pandanganku? Aku tak akan memintamu lebih dari apa yang kau bisa. Aku hanya ingin kau tetap mencintaiku dengan apa yang kau mampu, bukan dengan harta yang berbukit, ketampanan yang rupawan, ketinggian derajat yang terkadang melalaikan. Hati ini terlanjur berlabuh di dermaga hatimu, dan ku ingin kau ikat dengan balutan kasih yang erat.

Kasih, tetaplah bersamaku, tetaplah menjadi nafas kehidupanku. Karena aku kan selalu mencintaimu dalam duka atau lara, dalam bahagia atau derita, dalam tangis dan canda, dalam airmata atau senyuman, dalam kaya atau miskin.

Kasih, inilah akhir dari segores tulisan nan tulus dari ku. Mungkin hanya sebatas kata  tak berguna yang mampu aku berikan tapi yakinlah, dibalik kata – kata ini, disetiap huruf yang aku tulis terdapat ketulusan yang tak bisa aku jelaskan.

Tetaplah jadi dirimu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar